12.31.2014

Live. Love. Laugh.

          Ada kalanya kita merasa ingin menyendiri, merenungkan apa yg telah kita lakukan selama ini. keinginan untuk bahagia, selalu terlintas termasuk membahagiakan mereka, kalian dan dia yang selalu hadir dalam setiap mimpi, doa dan kehidupanku sehari-hari. Ingin rasanya melihat mereka dan dia tersenyum bahagia, tersenyum karena aku bisa membuktikan kpd mereka bahwa aku telah sukses. Sukses dalam segala usahaku selama ini. namun terkadang, rasa sedih juga melintas di pikiranku, mengapa aku selalu mengecewakan mereka, membuat mereka marah, mereka kesal. Membuat mereka, kalian dan dia menangis. Apa salahku? Aku harus berbuat apa agar mereka tidak menangis dan marah seperti itu lagi?

          Aku ingin membuktikan kepada mereka, “Hai lihatlah. Aku sudah sukses, aku sudah menggapai cita-citaku saat ini. Aku berbeda, aku tidak seperti yang dulu, dulu sebelum aku seperti ini, aku menjadi seseorang yang bisa membuktikan kpd mereka, kalian dan dia bahwa aku saat ini sudah menjadi apa yg aku inginkan”. Dibalik kesuksesan seseorang, ada orang lain yang selalu mensupport, memotivasi dan selalu berada dibalik layar yg setiap hari hadir di kehidupannya yaitu DIA. Hai kamu, saat ini aku masih belajar untuk menjadi apa yg kamu inginkan. Suatu saat nanti, kamu akan melihat perubahan dari dalam diriku sendiri. Perubahan yg sangat signifikan, perubahan yang membuat orang lain menjadi terperanga melihat diriku. Saat ini, aku masih sama seperti apa yg kamu lihat kemarin. Aku belum berubah, aku masih butuh proses untuk menjadi seseorang yg lebih dewasa, lebih baik lagi dan mampu bangkit dr keterpurukan.

          Mungkin mereka, kalian dan dia tidak pernah tau perjuangan yg telah aku lewati untuk menjadi orang yg lebih baik lagi. Saat ini, aku masih dalam bimbingan, proses belajar dan mencoba menjadi orang yg mereka inginkan. Mereka, yang selalu menjadi motivasi aku untuk tetap hidup. Kalian, yang selalu hadir disetiap waktu untuk membuatku selalu tersenyum, tertawa dan bahagia. Dia, yang selalu menjadi inspirasi aku selama ini dan selalu menjadi yang paling pertama untukku agar aku terus belajar, menggapai keinginanku di masa yang akan datang. Dia, yang selalu mensupport apapun keinginan dan selalu memberikan nasehat agar aku selalu belajar, belajar dan belajar. Dia, adalah orang yang selalu menjadi bagian dalam hidupku setelah mereka, orangtua dan keluarga. Dibalik kalian, teman-temanku yang selalu mengajarkanku cara berteman, cara berbicara dan cara bertoleransi sesama manusia.

          Tidak banyak kata-kata yang bisa menggambarkan betapa bahagianya aku memiliki mereka, kalian dan dia, yang selalu membuatku tersenyum, tertawa dan hidup. Aku ingin melihat mereka dan dia serta kalian selalu tersenyum atas kehadiranku. Tahun ini adalah tahun dimana aku akan memasuki usia yang semakin lama semakin tua, yang dimana aku memiliki keinginan untuk semakin berpikir lebih luas dan semakin termotivasi untuk terus membuat mereka dan dia serta kalian selalu tersenyum bahagia. Satu keinginanku, aku ingin melihat mereka tersenyum bahagia dan menangis melihat aku sukses dan lulus dari sebuah universitas dengan gelar yang aku miliki dibelakang namaku. Aku hanya ingin mereka seperti itu, menangis bahagia atas prestasi yg telah diraih oleh anak kesayangan dan tercintanya. Serta, aku ingin kalian selalu ada untuk selalu membuat hidupku menjadi lebih baik dan semakin baik.

8.07.2014

Jodoh, Cinta dan Takdir

Semua wanita pasti menginginkan seorang pasangan yang selalu menemani hidupnya hingga akhir hayat. Baik dia berwajah tampan, sholeh, baik budi pekertinya, apalagi sangat sayang terhadap orangtua. Itu adalah dambaan semua wanita. Akan tetapi, akankah ia menerima pasangannya jika pasangannya itu memiliki kebiasaan yang buruk, misalnya sering mabuk, sering pulang malam bahkan pagi buta, atau melakukan kekerasan pada wanita? Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan. Suami dengan istri, begitupun sebaliknya. Apakah mungkin mereka bisa menikmati hidup dengan nyaman? Tidak. Pasti akan ada masalah dan badai yang menghadang diantara mereka. Tuhan sayang terhadap manusia yang terus berusaha dan berjuang untuk mendapatkan jodohnya. Apakah mungkin, Tuhan akan memberikan seseorang jodoh yang begitu cepat sehingga memungkinkan dia untuk segera menikah secara agama dan hukum? Tentu saja hanya kita dan Tuhan yang tau itu semua.
 Jelas, Tuhan memberikan pasangan yang tentunya adalah jodoh kita dimasa mendatang. Entah kapan Tuhan memberikan, hanya Dia yang mengetahui semuanya. Jodoh.. cerita tentang jodoh. Saya memiliki seorang teman bernama Ananda. Dia bilang kepada saya dan teman-temannya semasa SMP, ketika dia lulus SMA nanti, dia tidak mau kuliah atau kerja. Melainkan dia menunggu untuk dilamar oleh kekasihnya lalu menikah. Entah apa yang dia ucapkan pada saat itu adalah hanya gurauan bagi teman-temannya, saya bercerita kepada ibu saya tentang cerita Nanda tadi. Ibu saya hanya tersenyum dan berkata, “jodoh ada ditangan Tuhan. Kita tidak tau apakah dia akan segera dilamar oleh kekasihnya atau tidak, hanya dia dan Tuhan yang tau cerita dibalik itu semua”. Sontak, saya terdiam sejenak. Meneliti perkataan Nanda saat itu. Setelah kelulusan, hampir 3 tahun kami tidak berkomunikasi. Hanya melalui Facebook kami bercerita dan mengulang masa-masa SMP yang pada saat itu adalah masa dimana kami masih mengenal lebih dalam tentang cinta. Tahun 2014, Nanda resmi dilamar oleh kekasihnya yang bernama Agung. Saya kaget dan sampai heran, apakah ini yang dinamakan takdir dan jodoh? Secepat itukah teman masa SMP saya memutuskan untuk menikah? Ternyata perkataan dia saat itu dikabulkan oleh Tuhan. Tepat bulan Juni lalu, ia melangsungkan akad nikah dirumah orangtuanya. Seketika saya langsung menghadiri resepsi pernikahan mereka dan mengucapkan selamat berbahagia, semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah. Saat itu, saya berada dikampus dan sedang mempresentasikan hasil studi ilmiah saya dan teman-teman. Melihat jam menunjukkan pukul 2 siang, langsung saya pergi menghadiri acara resepsi pernikahan Nanda dan Agung. Sungguh bahagia mereka, melihat teman-teman mereka datang satu persatu menyalami kedua mempelai. Betapa hebatnya takdir yang diberikan oleh Tuhan saat itu.
 Setelah melihat adanya keajaiban tentang apa yang dikatakan Nanda pada saat SMP dulu, telah menggetarkan hati dan nurani saya. Apakah saya akan seperti Nanda dan Agung juga, menikah di usia yang sangat muda? Padahal dalam pikiran berkata, saya masih ingin menikmati hidup saya sebagai remaja yang bahagia dan tidak sedang mencari pasangan hidup. Saya masih ingin melanjutkan pendidikan saya dan kemudia bekerja sebagai karyawan perusahaan. Namun, jauh didalam hati saya, menginginkan adanya kekasih sebagai penyemangat hidup dan kegiatan sehari-hari saya. Tuhan masih menyimpan jodoh saya untuk diberikan pada waktu yang tepat. Kapan? Entah. Hanya Tuhan yang tau kapan jodoh saya datang. Saya bukanlah satu-satunya orang yang tidak memiliki kekasih saat ini. Masih banyak orang yang seperti saya. Mungkin Tuhan memberikan saya hari-hari tanpa kekasih. Jika saya memiliki kekasih saat ini, apakah saya akan bahagia dengannya? Apakah dia akan setia kepada saya? Apakah dia akan menerima kekurangan dan kelebihan saya sebagai penyemangat hidupnya? Jawabannya: bisa saja itu terjadi kepadanya jika ia tak kuat berpacaran dengan saya. Saya terus berdoa kepada Tuhan, perlihatkan jodohku jika ia berada disekitarku. Dan, jika jodohku jauh, dekatkanlah kepadaku. Dan bahkan saya sangat mengerti perasaan seorang laki-laki yang ditolak oleh wanita/calon kekasihnya. Dan bahkan saya pernah mengalami hal seperti itu.
Saya tidak akan bercerita disini, tetapi Tuhan tau cerita saya semuanya sejak awal sampai saat ini. Thankyou so much for read my blog. Have a nice day! :)

7.06.2014

Ilham Aditama 'HiVi!'

         


          Ilham Aditama, atau yg sering biasa dipanggil Ilham ini adalah vokalis grup band HiVi! yg dibentuk pada tanggal 30 Januari 2009. Cowok pecinta design, travelling dan browsing ini adalah anak ketiga dari tiga bersaudara kelahiran Jakarta, 20 September 1991. Penyuka makanan Italian Food ini sangat mengidolakan Johny Depp, Coldplay dan juga Ari Lasso. Kekasih pemain sinetron dan film Jessica Mila Agnesia ini bercita-cita ingin menjadi penerjun dan design lhoo… (jadi penerjun dihatiku mau gak Ham? :D)






          Ngomongin soal Ilham Aditama ini ga akan ada habis-habisnya. Cowok yang paling jahil diantara personil HiVi! lainnya ini ternyata ga bisa diem lho kalo udah diatas panggung. Bahkan, saking aktraktifnya di panggung, anak pasangan Deddy Nugraha dan Diana Ameriwati ini selalu keringetan lho. Ini yg menjadikan para #HiFriends (sebutan dari fans HiVi!) semakin tergila-gila karena Ilham. Wiiih, makin banyak deh #HiFriendsnya! :D





          Mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual di Universitas Pelita Harapan ini paling sering olahraga gowes, gym dan jogging lho. Siapa tuh yang mau nemenin Ilham jogging bulan puasa gini hayoooo? Tapi oh tapi, pemilik akun twitter @IlhamAditama ini mengaku jarang ke tempat gym karena kesibukannya manggung bersama HiVi! yg hampir setiap hari menerima tawaran manggung off air. Alumni SMA 82 Jakarta ini sangat menyukai warna cokelat lho #HiFriends. Pasti udah pada tau dong? Nah, Ilham ini juga sering mengedit foto dan mengunggah ke akun Instagramnya, iaditama. Selain itu, hasil editan foto Ilham juga tak aklah bagus dan kerennya sehingga sering mendapatkan banyak liked dari para followersnya. Wihiiiiihhhh.....




          Ilham sangat phobia pada serangga lho. Coba kalo #HiFriends ngasih hadiah serangga ke Ilham, pasti dia langsung kabur lari pergi jauh deh karena menghindari serangga itu haha. Nah tapi, ada yg paling disukai sama seorang pemilik tinggi badan 175 cm ini, yaitu gangguin orang. Terbukti, orang-orang disekeliling Ilham pernah menjadi korban kejahilannya itu. Sebut saja Ezra Mandira, Bima Pramudia, hingga sang kekasih sendiri, Jessica Mila. Gak kebayang dong betapa jahilnya Ilham? Tapi, sejahil-jahilnya Ilham, dia sangat mencintai kekasihnya lhoo.. waaah, so sweet yaaah mereka.





          Adik dari Jelita Amanda dan Aldi Anggalaksana ini paling suka diam dikamar daripada pergi jalan-jalan yang gak ada untungnya buat Ilham. Ketika sedang libur manggung bersama HiVi!, Ilham lebih banyak menghabiskan waktunya bersama keluarganya dirumah lho.. pecinta keluarga juga yaah ternyata hihi. Namun, terkadang, Ilham juga suka nongkrong bersama teman-temannya disalah satu tempat makan di pinggir jalan lho guys. Untuk tempatnya, cari tau sendiri yaaah hihi. Hobi baru yang sedang digeluti Ilham saat ini adalah memiliki motor BMW Klasik R75/5 lho. Siapa tuh yg mau diboncengin sama vokalis ganteng yg satu ini? Ilham juga sering jalan-jalan menggunakan motor barunya itu bersama teman-temannya lho. Nah, yg ketemu sm Ilham dijalan nanti minta ajak bareng, lumayan kaaan bareng sama Ilham haha.





          Sekilas, itulah profil tentang Ilham Aditama. Kurang lebihnya mohon dikurang-kurangin, jangan dilebih-lebihin. More info about him, please check http://itnayragjena.tumblr.com/post/54425720518/profil-ilham-aditama. Thankyou and arigatou! :D


6.26.2014

God is Everything

          Banyak kejadian yang tak terduga bisa kita alami, contohnya kecelakaan. Kecelakaan bukan berasal dari kita sendiri, melainkan musibah yang datangnya dari Tuhan. Tetapi jika manusia itu sendiri menginginkan adanya kecelakaan, ya itu hanya Tuhan dan manusia itu sendiri yang tau. Gue uda banyak banget bahkan sering mendapat cobaan dari Tuhan selama hidup. Begini ceritanya……


          Cobaan yang dikasih oleh Tuhan itu bermacam-macam, kalo gue kebetulan kena fitnah dari salah satu temen gue yang pernah gue banggakan kepada semua orang diluar sana. Nah, cobaannya ini yang lagi Tuhan uji ke gue, apakah gue mampu menyelesaikan cobaan ini atau ngga. Sebenernya, Tuhan sayang sama semua umatnya, makanya kita dikasih cobaan seperti ini, serta derajat kita diangkat jika kita selalu meminta permasalahan atau cobaan ini segera selesai kepada Tuhan. Sesungguhnya, manusia itu banyak dosa dan kita selalu dengan sengaja atau tidak melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan bagi orang-orang yang mendengar atau melihat. Gue ga mau bongkar rahasia disini karena gue takut dia membacanya dan melihat isi postingan blog gue ini.


          Hanya sekedar mengingatkan, God is everything. And you must know, God is always see his people do and say. So, you must realized all evil and fill it with kindness to others. Gini yaa, fitnah lebih kejam daripada fitness cyiiin.. eh salah deng, maksudnya fitnah lebih kejam dari kejahatan. Lo bisa ganti itu semua, tapi dihadapan Tuhan nanti, lo akan menjawab sendiri pertanyaan dari malakat sebelum lo masuk ke neraka atau surga (berat amat kata-kata gue.. hehehe…).


          Jadi intinya, you must be careful of the words and actions out there. So, enjoying your life, happiness in your hand, berbuat baiklah sebelum kejahatan mencurigai dan menghampirimu setiap saat dan setiap waktu. Sekian dan assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

3.24.2014

My Future

I want to be an announcer for a national radio in Jakarta


And I will be a career woman and working in marketing accounting


And will create jobs for the unemployed and lower the crime rate in Indonesia


Make Indonesia as a tourist destination of foreign tourists


As well I will improve the quality of education in Indonesia and make the childrens can get to know the world of education and the surrounding

2.20.2014

Persahabatan yang tak hilang

Pagi hari yang sangat cerah, Marcha bersiap-siap menuju sekolahnya yang berjarak tak jauh dari rumahnya. Begitupun dengan sahabatnya, Nala. Setiap hari, mereka selalu berangkat bersama menuju sekolah, karena mereka satu kelas dan bersahabat sejak kecil. Nala adalah anak yang aktif, baik, dan ramah. Namun disaat ia duduk dibangku SMP, Nala mengalami kecelakaan hingga menyebabkan kedua matanya menjadi buta. Marcha yang sangat sayang kepada sahabatnya itu berjanji akan mencarikan pendonor mata untuk Nala.

            “Ma, aku berangkat sekolah ya,” kata Marcha.
            “Kamu bareng sama Nala ya? Hati-hati dijalan ya sayang,” jawab wanita paruh baya itu sambil mencium kening anak semata wayangnya. Akhirnya, ia pergi menuju rumah Nala dan berangkat bersama ke sekolah. Sepanjang jalan, Marcha terus berpikir agar bisa mendapatkan pendonor mata untuk Nala agar sahabatnya itu bisa melihat kembali. Sesampainya dirumah Nala, ia melihat seorang cowok ganteng sedang berdiri didepan rumah Nala. Marcha menghampiri cowok itu yang sedang duduk santai diteras rumah.
            “Hai ka Tama. Lagi ngapain kak?” tanyanya ramah.
            “Eehh ada Marcha. Masuk sini Cha. Mau jemput Nala ya?” jawab cowok itu.
            “Iya nih kak. Nala ada didalam?” jawab Marcha sambil duduk disamping Tama.
            “Ada, bentar lagi juga keluar kok. Nah nih dia orangnya,” kata Tama samil menengok kedalam rumahnya. Nala keluar dari dalam ruamhnya sambil meraba-raba tembok. Tama langsung menolong sang adik yang ingin berangkat kesekolah bersama Marcha.
            “Kak, udah ada Marcha apa belum?” tanyanya sambil memegang tangan Tama.
            “Ini ada disebelah kamu, dia udah datang daritadi,” jawab Tama sambil memberikan tangan Nala kepada Marcha.
            “Udah siap Nal? Yuk berangkat,” jawab Marcha memegang tangan Nala.
            “Iya. Yuk berangkat sekarang aja Cha, nanti takutnya telat,” jawabnya sambil tersenyum. Akhirnya, mereka berdua pergi bersama ke sekolah. Dengan penuh rasa sabar, Marcha terus memegang tangan kanan Nala dan berjalan pelan mengikuti langkah kaki Nala. Tangan kiri Nala memegang sebuah tongkat yang setia menemaninya sejak kelas 2 SMP hingga sekarang. Sesampainya disekolah, mereka langsung masuk ke kelas dan duduk bersama.

            Bel tanda pulang sekolah berbunyi. Marcha membantu Nala membereskan buku-buku dan alat tulis milik sahabatnya itu. Mereka keluar sekolah bersama, Marcha selalu menggenggam tangan kanan Nala. Setibanya dipintu gerbang sekolah, mereka ternyata dijemput oleh Tama, kakak Nala.
            “Cha, masih ada les lagi gak?” tanya Tama.
            “Enggak ada kok kak. Udah selesai,” jawab Marcha tersenyum. Nala sangat hafal dengan suara sang kakak.
            “Ada kak Tama ya Cha?” tanya Nala penasaran.
            “Iya, kakak ada disini. Mau jemput kalian. Pulang yuk,” jawab Tama sambil meraih tangan Nala.
            “Tumben kak Tama jemput kita. Makasih banyak ya kak,” jawab Nala sambil berjalan menuju mobil Tama. Begitupun juga Marcha, yang terus berada dibelakang Nala dan Tama. Mereka pun pulang sekolah bersama Tama.

            Sesampainya dirumah Nala, Marcha pamit untuk langsung pulang kerumahnya.
            “Kak, maaf ya aku gak bisa lama-lama disini. Soalnya aku harus bantuin mama dirumah,” katanya mengawali perbincangan.
            “Gak mampir dulu gitu Cha, temenin Nala dirumah kayak biasanya,” jawabnya.
            “Iya nih Cha. Kamu kan biasanya suka main dulu dirumahku, kok sekarang udah jarang banget sih main?” tambah Nala.
            “Maaf banget ya Nal, besok aku main deh dirumah kamu. Hari ini aku mau bantuin mama dirumah. Gapapa kan Nal?” jelas Marcha.
            “Yaudah deh kalo gitu. Kamu hati-hati dijalan ya Cha. Janji loh besok kamu main kerumah aku,” jawab Nala sambil tersenyum dan berharap.
            “Iya aku janji besok main kerumah kamu pulang sekolah. Bye Nala!” jawabnya sambil keluar dari mobil Tama. Tak lama, Nala juga keluar dari mobil, dibantu oleh sang kakak.

            Sejak pulang dari sekolah hingga sampai dirumahnya, Marcha terus merasakan sesak nafas. Namun, ketika berada didepan Nala, ia sengaja menyembunyikan rasa sakit didadanya. Marcha terus memegangi dadanya yang sesak sambil minum obat yang diberikan oleh dokter seminggu yang lalu. Lalu, ia menuju lemari pakaian dan membuka laci yang berada ditengah-tengah lemarinya. Ia mengambil sebuah map berwarna merah dan membukanya. ‘Tuhan, apakah umurku masih panjang? Penyakit ini sangat mengganggu aktifitasku sehari-hari. Dadaku sakit, sangat sakit. Tuhan, berikanlah aku umur panjang, agar aku bisa melihat sahabatku Nala tersenyum karena sudah mendapatkan pendonor mata yang cocok,’ katanya dalam hati sambil meneteskan air matanya.
“Chaa, makan siang dulu yuk sayang. Udah ada papa nih disini, turun yuk nak,” sang bunda memanggil Marcha dari ruang makan. Seketika ia langsung mengembalikan map yang berisi hasil pemeriksaannya seminggu lalu didalam laci itu. Lalu, ia mengusap air matanya dengan tisu dikamarnya dan segera menuju ruang makan.
“Kamu abis nangis ya Cha?” tanya sang ayah.
“Enggak kok pa, tadi lagi tiduran terus kena debu dari atap kamar aku,” jawab Marcha tersenyum.
“Abis makan, mama tetesin obat mata ya. Biar mata kamu gak infeksi nanti,” sambung sang ibu. Marcha meengangguk tanda setuju. ‘Pa, ma, maafin Marcha. Marcha gak bermaksud untuk bohongi mama sama papa. Marcha takut mama sama papa kaget dan tahu tentang penyakit yang sekarang Marcha alami,’ katanya dalam hati sambil memandangi wajah kedua orangtuanya. Setelah selesai makan, Marcha langsung naik menuju kamarnya yang berada dilantai dua.

Hari mulai berganti sore. Dan malam pun tiba. Bel rumah Marcha berbunyi. Sang bunda yang sedang berada diruang keluarga bersama sang suami berlari menuju pintu dan kaget melihat ada seorang cowok tampan berdiri didepan pintu rumahnya.
“Eeehh ada nak Aldo. Tumben datang kesini. Ada apa ya?” kata sang bunda menyapa.
“Marcha ada gak tante?” jawab Aldo.
“Adak kok, paling lagi ngerjain tugas. Sini masuk nak Aldo,” kata sang bunda sambil membawa Aldo masuk keruang tamu. “Tunggu sebentar ya, tante panggilin Marcha dulu diatas”. Sang bunda berjalan cepat menuju kamar anaknya.
Sang bunda mengetuk pintu kamar Marcha dua kali. Tak lama, Marcha membuka pintu kamarnya dan kaget ada sang bunda disana.
“Eehh mama. Ada apa ma?” tanyanya.
“Dibawah ada Aldo tuh sayang. Samperin gih, mungkin ada hal penting yang mau disampaikan sama kamu,” jawab sang bunda sambil mengelus rambut Marcha.
“Ooohh ada Aldo. Yaudah bentar ya ma, aku mau beresin kamar dulu. Nanti aku kebawah temuin Aldo,” jawab Marcha tersenyum simpul. Sang bunda mengangguk dan turun menuju ruang tamu. “Sebentar ya nak Aldo, Marchanya lagi beresin kamar, nanti dia turun kok kesini,” kata sang bunda ramah. Aldo mengangguk sambil tersenyum kepada ibunda Marcha. Tak lama, orang yang ditunggu-tunggu Aldo datang juga.
“Hai Cha. Maaf ya ganggu kamu malam-malam, ada yang mau aku omongin,” katanya sambil berdiri dan menyambut Marcha.
“Ada apa Do? Ngomong aja,” jawabnya santai.
“Gini Cha. Sebenernya, aku udah menyimpan rasa sama kamu sejak kelas 1 SMA. Sampe sekarang, rasa itu masih ada. Jadi intinya, kamu mau gak jadi pacar aku?” kata Aldo. Marcha kaget dan terdiam sejenak mendengar perkataan Aldo. Satu sisi, Marcha sudah berjanji kepada kedua orangtuanya untuk tidak berpacaran dengan teman sekolahnya hingga ia lulus. Namun disisi lain, Marcha juga sayang kepada Aldo, teman semasa SDnya dulu.
“Bisa kasih aku waktu sampai besok lusa? Aku harus berpikir dulu,” jawab Marcha bingung.
“Aku ngerti kok Cha sama perasaan kamu saat ini. Apapun keputusan kamu, akan aku terima dengan ikhlas,” jawab Aldo pelan.
“Makasih banyak ya Do atas pengertiannya,” jawab Marcha tersenyum.
“Kalo gitu, aku pamit pulang ya Cha. Sampai bertemu besok disekolah,” jawabnya sambil pergi. Marcha hanya tersenyum didepan pintu rumahnya sambil memperhatikan Aldo hingga masuk kedalam mobilnya. ‘Bukan maksud aku untuk menolak kamu Do, tapi waktu aku gak banyak. Kamu dan teman-teman lainnya gak tau bahwa aku punya penyakit jantung koroner sejak aku kelas 3 SMP. Maafin aku ya Do,’ katanya dalam hati sambil menutup pintunya.
Keesokan harinya, Marcha kembali kesekolah bersama Nala. Sesampainya dirumah Nala, ia berpesan kepada Tama, kakak Nala.
“Kak, nanti kalo aku udah gak ada tolong jagain Nala ya kak. Aku takut kalo nanti aku gak bisa nemenin dia berangkat sekolah lagi,” jelas Marcha sambil berbisik.
“Cha, kamu ngomong apa sih? Kamu masih bisa bareng sama Nala, gak boleh ngomong gitu,” jawabnya tegas.
“Ya maaf deh kak, aku kan takut aja gitu. Nanti aku cariin pendonor mata yang cocok untuk Nala. Biar dia bisa melihat dunia dan sekitarnya,” jawab Marcha lirih. Tak lama, Nala keluar dan mendengar pembicaraan Marcha dengan Tama.
“Chaaa…kamu gak boleh ngomong gitu. Aku gapapa kok begini, justru karena ada kamu hidup aku jadi lengkap. Meskipun aku gak bisa melihat sekitar, tapi dengan adanya kamu aku jadi bisa merasakan indahnya dunia,” katanya sambil berjalan menuju Marcha.
“Aku janji Nal, aku akan cariin pendonor mata yang cocok buat kamu ya. Aku janji buat kamu,” kata Marcha sambil memegang tangan Nala. Nala meneteskan air mata, dan memeluk Marcha sangat erat. Tama yang melihat persahabatan Marcha dan Nala terharu melihat kedekatan mereka.
“Udah udah, kalian berangkat sekolah sana. Nanti telat lho,” kata Tama mencoba menengah. Nala mengusap air matanya dan segera pergi ke sekolah bersama Marcha. ‘Nal, maafin aku. Aku bohong sama penyakit aku sama kamu, aku gak mau kamu sedih dan terus mikirin kondisi aku saat ini. Maafin aku Nal, maafin aku,’ kata Marcha dalam hati. Ia mencoba tersenyum walaupun ia sudah berbohong kepada sahabatnya sendiri.

Sesampainya disekolah, Marcha mengantarkan Nala ke kelas. Lalu, ia pamit kepada Nala yang sedang duduk diam.
“Nal, aku ke kamar mandi dulu ya sebentar. Kamu jangan kemana-mana,” katanya.
“Oohh iya Cha,” jawabnya sambil mengangguk. Marcha segera berlari ke kamar mandi dan mengunci pintu. Dadanya semakin terasa sakit, sangat sakit dibandingkan kemarin. Marcha mengeluarkan obat yang sengaja ia bawa dari rumah dan meminumnya. Beberapa saat setelah ia minum obat itu, bel tanda masuk sekolahpun berbunyi. Marcha segera masuk ke kelas dan mengikuti pelajaran seperti biasanya.
Sepulang sekolah, ia pulang bersama Nala. Kali ini, ia menepati janjinya kemarin bahwa akan main dirumah Nala hingga sore. Nala menagih janji Marcha kemarin.
“Cha, hari ini kamu jadi main kan kerumahku?” tanya Nala.
“Iya kok, aku jadi main kerumah kamu sekarang,” jawab Marcha sambil menyembunyikan rasa sakit didadanya.
“Kamu gapapa kan Cha? Kok suaranya agak beda? Kamu abis nangis ya?” kata Nala heran.
“Aku gapapa kok Nal, Cuma dari semalam aku lagi flu. Jadi suaranya beda begini, maaf ya Nal,” jawabnya sambil tersenyum kecil. Nala masih penasaran dengan apa yang terjadi kepada sahabatnya itu. Sesampainya dirumah, mereka disambut oleh ibu dan kakak Nala.

“Eeehh kalian udah pulang. Yuk sini masuk, makan siang dulu. Ibu udah buatkan makanan kesukaan Nala,” sambut sang bunda.
“Iya tante, maaksih banyak. Jadi ngerepotin nih,” jawab Marcha tersipu malu.
“Gapapa Cha, anggap aja ini rumah kamu sendiri ya,” sambung Tama.
“Ayo masuk Cha, kita makan bareng-bareng,” ajak Nala sambil masuk kedalam rumahnya. Marcha dan Tama pun ikut masuk kedalam rumah dan menuju ruang makan. Marcha tersenyum kala melihat hidangan yang ada dimeja makan, ia teringat dikala sang ayah berulang tahun sebulan yang lalu. ‘Besok dan selamanya aku gak akan bisa menikmati hidangan ini lagi dirumah, ataupun dirumah Nala,’ katanya dalam hati.
“Duduk sini Cha, disamping aku,” kata Nala.
“Waahh, ini masakan yang aku makan terakhir kalinya. Keliatannya enak ya tante,” ujar Marcha tanpa sadar. Tama, ibu dan Nala terdiam mendengar perkataan Marcha barusan. Tama pun mencoba memeluk Marcha yang saat itu sedang bingung karena mereka diam.
“Ada apa nih? Kalian kok diam semuanya?” tanyanya heran.
“Cha, maafin kesalahan kakak ya selama ini. Kalo kakak ada salah-salah kata, sering ngeledek kamu, sering marahin kamu. Maafin ya Cha,” katanya sambil menahan tangis. Nala pun mendekat ke arah Marcha dan Tama.
“Cha, kamu gak boleh ngomong gitu. Kamu masih bisa kok makan disini, bareng-bareng sama kita,” kata Nala menangis. Marcha terdiam dan melihat sekeliling. Dadanya semakin sakit, hingga akhirnya ia pingsan dipelukan Tama.
“Chaa…bangun Cha. Marcha bangun Cha,” teriak Tama panik. Nala mencoba membangunkan Marcha tapi tak berhasil. Akhirnya, mereka pun membawa Marcha kerumah sakit dan menghubungi orangtua Marcha.

Sesampainya dirumah sakit, Marcha segera dibawa keruang IGD dan mendapatkan perawatan intensif. Tama berusaha tenang dan mencoba menghubungi orangtua Marcha.
‘Halo tante’
‘Iya halo. Ada apa ya nak Tama? Tumben telfon tante’
‘Ini…anu tante. Mau ngabarin kalo……kalo Marcha itu…’
‘Ada apa sama Marcha?’
‘Marcha masuk rumah sakit tante’
‘Apaaaaaa…………?’ ibunda Marcha kaget dan shock. Sang suami pun kaget melihat istrinya duduk terdiam sambil menangis disofa ruang keluarga. “Ma, ada apa ma? Mama kenapa begini?” tanya sang suami. Ia melihat sambungan telfon dari Tama masih tersambung. Ia mencoba bertanya kepada Tama.
‘Halo. Ini Tama ya?’
‘Iya om. Tante Devi gapapa om?’
‘Dia kaget, masih shock. Ada apa sebenarnya?’
‘Marcha om……dia masuk rumah sakit barusan’
‘Mar…Marcha masuk rumah sakit? Baiklah, om sama tante segera kesana ya. Terimakasih atas infonya nak Tama’. Kedua orangtua Marcha langsung menuju rumah sakit tempat anak mereka dirawat. Tama, Nala dan ibunya menunggu diruang tunggu sambil menenangkan Nala yang terus-terusan menangis karena khawatir dengan kondisi sahabatnya. Tak lama, datanglah orangtua Marcha. Mereka terlihat berjalan dengan langkah kaki yang cepat, menghampiri Nala, Tama serta ibunda mereka. Dengan wajah yang lemas dan pucat, ibunda Marcha mencoba tenang dan tak henti-hentinya mengucapkan doa agar sang anak kembali sembuh.
“Tante…” kata Tama sambil menyambut orangtua Marcha.
“Gimana kondisi Marcha Tam?” tanya tante Devi.
“Masih ada didalam tante. Yang sabar ya tante, om,” jawab nya pelan. Tak lama, keluarlah dokter yang menangani Marcha. “Apakah diantara kalian ada keluarga pasien?” tanya sang dokter. “Kami orangtua Marcha dok,” jawab sang ayah. “Mari ikut saya. Ada yang ingin saya bicarakan kepada bapak dan ibu mengenai kondisi pasien,” jawab sang dokter sambil berjalan menuju ruangannya. Tama, Nala dan sang ibunda menunggu kondisi Marcha diruang tunggu. Nala terus menerus menangis, takut akan kondisi Marcha yang kritis saat itu.

“Sebelumnya, saya minta maaf kepada bapak dan ibu bahwa sebenarnya anak bapak menderita penyakit jantung koroner,” jelas sang dokter.
“Apa? Jantung koroner? Kenapa bisa dok?” jawab sang ayah. Ibunda Marcha kaget dan seketika menangis ketika dokter menjelaskan penyakit yang diderita Marcha.
“Anak bapak sendiri yang meminta saya untuk merahasiakan penyakit ini kepada bapak dan ibu. Karena dia takut bapak dan ibu menangis dan khawatir akan kesehatan Marcha,” jawabnya tenang.
“Sudah seberapa parah penyakit jantung koroner Marcha?” tanya sang bunda menahan air matanya.
“Kondisinya sudah sangat parah. Saat ini ia sedang kritis. Saya mohon kepada bapak dan ibu untuk tenang dan mencoba menerima semua ini,” jelas sang dokter pelan. Orangtua Marcha sangat kaget dan shock ketika mendengar penjelasan dari sang dokter. Tak ada kata-kata yang keluar dari mulut mereka.
“Ini ada surat dari Marcha untuk bapak dan ibu,” katanya sambil memberikan amplop cokelat.
‘Pa, Ma, maafin Marcha ya. Marcha gak bermaksud untuk membuat mama sama papa kecewa, marah, sedih, kesal, tapi Marcha ngelakuin ini demi mama sama papa. Marcha tau kok mama sama papa sayang banget sama Marcha. Marcha juga sayaang banget sama mama dan papa, tapi ini terakhir kalinya Marcha menulis surat ini. Oh iya, ma, tolong kasih amplop warna pink sama Nala ya. Suratnya ada dilaci meja belajar aku dikamar, dan aku mau mendonorkan mataku untuknya. Tolong ya mama sama papa rahasiakan ini sama Nala, sampai ia selesai operasi pendonoran mata nanti. Ada juga surat untuk Aldo, amplop yang sama tapi warna merah. Tolong dikasih sama Aldo ya ma, pa. Jangan kasih tau sama Aldo dan Nala soal penyakit aku ini. Marcha sayang banget sama mama dan papa, semuanya Marcha juga sayang. Love, Marcha.’ tulisnya dalam amplop tersebut. Kedua orangtua Marcha kaget dan sedih membaca surat terakhir dari anak kesayangannya. Tak lama, suster penjaga ruang UGD masuk dan memberitahukan sang dokter bahwa kondisi Marcha semakin kritis. Kedua orangtua Marcha segera menuju ruang UGD dan menunggu diruang tunggu bersama Nala, Tama dan bu Rina. Ibunda Marcha terus menerus menangis dan berdoa agar anak kesayangannya diberikan kesembuhan. Setelah beberapa jam menunggu, sang dokter keluar dengan wajah yang murung.
“Bagi bapak dan ibu, serta semua yang ada disini. Saya mohon agar diikhlaskan kepergian Marcha selama-lamanya. Saya sudah melakukan tindakan intensif dan semampu saya, namun Tuhan berkehendak lain. Marcha, kini sudah tidak bersama dengan kita,” jelas sang dokter pelan. Suara tangis dan teriakan memanggil nama Marcha keluar dari mulut sang bunda serta Nala. Mereka mengikhlaskan kepergian Marcha untuk selama-lamanya, meski bagi Nala dan Tama susah untuk melupakan Marcha yang sudah mereka kenal sejak kecil itu.


Seminggu setelah kepergian Marcha, kini Nala sudah bisa melihat dan merasakan keindahan dunia. Ia mendapatkan donor mata dari sahabatnya sendiri, Marcha. Lalu, ia membaca surat dari Marcha yang diberikan oleh orangtua Marcha sehari setelah sahabatnya itu meninggal.

‘Hai Nala. Apa kabar? Semoga kamu baik-baik aja ya. Aku kangeeennn banget sama kamu, kamu main dong kesini. Oh iya, selamat ya. Sekarang akhirnya kamu udah bisa melihat lagi setelah mendapatkan pendonor mata yang cocok. Tapi sayangnya, aku gak ada disamping kamu saat operasi kemarin. Gimana operasinya? Lancar kan? Semoga semuanya berjalan dengan lancar ya Nal. Seandainya kamu tau Nal, bahwa pendonor mata untuk kamu adalah aku. Aku pendonor pertama kamu, inget gak aku pernah janji sama kamu kalo aku mau cariin pendonor mata yang pas buat kamu? Itu aku orangnya Nal. Maaf, kalo aku bohongin kamu tentang semua ini. Tapi kalo aku bilang sama kamu, pasti kamu akan menolaknya. Kamu janji ya sama aku, jangan tolak permintaan aku ini. Aku begini karena aku sayang sama kamu Nal, kamu sahabat aku sejak kecil. Cuma kamu yang aku punya saat ini, maafin aku ya Nal udah gak jujur sama kamu. Pokoknya, kamu harus jadi orang yang pinter. Buat aku bangga punya sahabat seperti kamu. I love you, Nala!
Sincerely, your bestfriend.’ Nala seketika menitikkan air mata, terdiam dan menatap ke langit. Ia melihat ada sekilas wajah Marcha sedang tersenyum. “Aku akan buat kamu bangga Cha. Aku sayang sama kamu, Marcha, sahabatku sejak kecil,” katanya sambil tersenyum.







                                                  -Selesai-

1.29.2014

8 Cowok Terinspiratif

Halohaiii.....welcome back to my blog. Alhamdulillah masih dikasih waktu buat ngeblog disini. First time in 2014. Banyak yang mau gw kasih tau ke kalian semua tentang 8 cowok yang menjadi inspirasi gw dari tahun 2012 ampe sekarang. Mari disimak baik-baik, siapa tau mereka juga menjadi inspirasi kalian juga...



1. YOGI FINANDA


Cowok yang jago main basket kelahiran Jakarta, 22 Desember 1979 ini mengawali kariernya sebagai model. Dengan bermodalkan wajah yang tampan dan membuat banyak cewek tergila-gila, ia memberanikan diri terjun ke dunia akting dan berperan sebagai Ergi di film Eiffel I'm In Love (2008) bersama Shandy Aulia dan Samuel Rizal. Nah, setelah main di film itu, dia juga main di beberapa judul FTV di SCTV salah satunya Tajir-Tajir Jadi Pembantu (bersama Dinda Hauw). Dia orang pertama yg jadi inspirasi gw. He..he..he...



2. RENDY SEPTINO


Cowok kelahiran Jakarta, 22 September 1988 ini pernah bermain di FTV SCTV berjudul Gita Cinta di STM (bersama Rina Diana). Meskipun usianya lebih tua dari gw (tuaan juga kak Fin aka Yogi Finanda he..he..he..), dia berada di urutan ke2 setelah kak Fin. Pokoknya kalo liat nama Rendy Septino, gw harus selalu ada didepan tipi buat liat aktingnya dia deh hohoho....



3. FAUZAN NASRUL


Wedeeeehhhhh.....nih orang lagi heboh seheboh-hebohnya orang heboh di twitter....diomongiiiiiin mulu dari pagi ampe malem ampe pagi lagi. Jelaaaaassss, cowok kelahiran 03 September 1990 ini lagi nunggu film keduanya tayang di bioskop berjudul Cinta Pertamaku (bersama Vebby Paltwinta dan Aurelie Moeremans) tanggal 6 Februari mendatang. Cowok bernama lengkap Fauzan Nasrul Hendra Putra ini berperan sebagai Elang difilm keduanya setelah bermain difilm pertamanya yg berjudul Hattrick. Pacar Dea Annisa ini sangat senang bisa bermain film lagi setelah ia sibuk syuting FTV di SCTV. Salah satunya Tukang Ojek Naik Pangkat (bersama Siti Anizah). Nah, ni bocah ada di urutan ketiga setelah kak Fin dan kak Rendy. Uhuuuyyyy.......



4. ILHAM ADITAMA


Lo semua pasti udah tau kan siapa ni bocah yang selalu petakilan diatas panggung? Yap! Dialah ILHAM ADITAMA.....
Cowok bernama lengkap Ilham Cipta Aditama ini adalah vokalis grup vokal HiVi! yang beranggotakan Dea, Ezra dan Febri. Nah, nih orang kalo lagi manggung petakilan terus, sampe2 membuat para cewek2 (terutama gw) jatuh cinta sama keringetnye! What? Keringetnye? Dia ini ngga bisa diem kalo udah manggung, dimanapun dia berada selalu membawa baju ganti dan handuk kecil buat ngelap keringetnya. Sampe2 pacar Jessica Mila Agnesia ini selalu ngelempar handuk kecilnya ke para HiFriends (sebutan fans untuk HiVi!). Wedeeeeehhhhh nih orang jail banget, apalagi sama orang2 yg ada dideketnya. Pokoknya, Ilham ini kece badai halilintar deh kalo kata Syahrini!


5. JOJO SILALAHI (JOSIL)


Yoooeeehhh brooo......cowok yang punya lesung pipi kayak Afgan ini memang udah ditakdirkan ganteng maksimal!!! Eits, cowok kelahiran Surabaya, 7 Januari 1990 dan bernama lengkap Jonathan Alvian Maranatha Silalahi ini ternyata pinter akting loh...liatin aja, setiap ada FTV di SCTV (lagi) pasti selalu ada dia, meskipun dia bukan pemeran utamanya (backsound lagu Raisa - Pemeran Utama). Cowok yang biasa disapa Josil ini selalu mengumbar lesung pipi sebelah kirinya yg daleeeeemmmm banget (sumur kali ahh dalem) sama semua fansnya. Daaaannnn, dia itu ramaaaaaahhhhh banget sejak gw tau dia di beberapa judul FTV hohoho.....


6. EZRA MANDIRA


Widiiiiiiyyyyy........nih cowok ganteng pake banget! Fix, ganteng maksimaaaalllll........
Gitaris HiVi! kelahiran Jakarta, 29 September 1991 ini sangat menginspirasi gw loooohhh.....salah satunya dalam bidang pendidikan! Yap, dia ini sedang melanjutkan kuliah bidang Industrial Engineering di Swiss German University semester 6. Cowok yang tahun lalu pernah magang di Jerman selama 6 bulan ini merasa senang ketika sedang magang. Yaa, walaupun magang, anak pertama dari pasangan Dina Mariana Heuvelman dan Radian Ratulangi Sugandi ini katanya pengen kesana lagi hohoho (demen apa seneng Zra? Hahahaha....)


7. NINO 'RAN'


Mantan kekasih Pevita Cleo Eileen Pearce (Pevita Pearce) ini adalah salah satu personil grup vokal RAN. Cowok bertato kelahiran Jakarta, 21 November 1987 ini sangat menginspirasi gw sejak tahun 2008 ampe sekarang. Nino yang kini berpacaran dengan salah satu personil girlband Princess, Ana Octarina ini aslinya supeeeeerrrrr duper keren dan ramaaaaahhhh banget, apalagi sama fans setianya.....widiiiiihhhhh, mesti harus diabadikan kalo ketemu sama dia. Nah, cowok bernama lengkap Anindyo Baskoro ini lulusan Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan jago banget bikin lagu. Sampe2 dialbum RAN yang berjudul 'Hari Baru' ini hampir semua lagunya diaransemen dan diciptakan oleh dia. Bahkan, album pertama HiVi! yang bertajuk 'Say Hi! to HiVi! ini juga diciptakan oleh Nino. Waaaahhhh, salut deh sama nih cowok....


8. ADHYRA '5 ROMEO'


Gileeeeeehhhhh gantengnyaaaaa maksimaaaalllll.........mirip banget sama Dimas Anggara broooo..........
Tapi, cowok bernama lengkap Adhyra Yudhi Fajar Maulana ini salah satu personil grup vokal 5Romeo besutan om Yovie Widianto. Wedeeeehhhh, pertama kali ketemu sama nih orang sombong bangeeeettt....tapi, setelah ketemu berkali-kali dan ngobrol, aseliiiiiiikkkkkk dia manis, baik udah gitu ramaaaahhhh bangeeeeettttt......Masya Allah, sama deh kayak kak Fin he..he..he....
Selain senyumannya yang sangat manis, behelnya pun membuat gw tergila-gila sama dia maksimal......haduuuuuhhhh, beruntung banget deeeh yang jadi pacarnya Adhyra nanti.....udah baik, perhatian, ramah, engga sombong, cakep pula.





Nah, itu dia 8 cowok yang menjadi inspirasi gw sejak 2 tahun lalu.Semoga, mereka juga bisa menginspirasi kalian semuanya yaaaa....sekian dan terimagalau.
Ciaaaaoooooo..........